• About

unspoken mind

~ if you can't tell, just write

unspoken mind

Monthly Archives: April 2017

Kuliner Jombang, Kuliner Beriman

13 Thursday Apr 2017

Posted by Rofida Lathifah in around the world, review

≈ Leave a comment

Tags

Jokul, kafe jombang, kuliner jombang, makanan, restoran jombang, wisata kuliner

1492071465950

Salah satu sudut kuliner Jombang

Dua tahun sudah saya menjadi warga Jombang. Selama dua tahun itu pula saya menjadi penikmat kuliner di kota santri ini. Beberapa bulan terakhir, saya juga bergabung dengan grup perkumpulan kuliner Jombang di Facebook. Di grup tersebut berkumpul para penjual yang mempromosikan dagangannya, baik homemade yang tidak ada toko maupun kuliner yang sudah punya toko offline. Kalau pengen nyoba kuliner yang ada toko offline biasanya tinggal meluncur saja. Tapi kalau cuma ada online, mau nggak mau harus sabar menunggu penjualnya membuka orderan. Atau kalau sudah menyimpan kontaknya, tinggal dihubungi kapan membuka pesanan. Kebetulan saya dan suami sama-sama suka mencoba kuliner-kuliner baru. Jadi klop deh.

 

Dari sekian menu yang sudah saya coba, ada beberapa yang sangat cocok di hati sampai repeat order berkali-kali. Banyak juga penjual yang unik, lain dari biasanya sehingga sangat memorable karena begitu menyentuh hati. Rata-rata dari mereka adalah penjual online yang tidak membuka toko.

 

Salah satunya ketika saya order sate jamur. Setiap kali melakukan pemesanan, saya selalu berusaha sejelas-jelasnya dan memastikan penjual juga memahami pesanan saya. Waktu itu penjual agak molor melakukan pengiriman sehingga saya sudah berangkat ke luar kota. Sudah tidak sempat lagi makan satenya. Demi mendengar hal tersebut, mbak penjual sate jamur memberikan satu porsi gratis secara cuma-cuma karena beliau merasa bersalah. Akan tetapi karena satenya super enak, saya pun jadi langganan sampe mbaknya hafal.

 

Adalagi kisah tentang penjual peyek. Berhubung peyeknya sangat renyah dan gurih, tipe makanan yang kalau belum habis nggak akan berhenti dicemil , maka saya lumayan sering order. Waktu itu mbak penjual peyek mengantar orderan ke rumah. Sayangnya saya masih di kantor. Peyek belum saya bayar, si mbak sudah buru-buru pulang karena anaknya sedang sakit. Si mbak berjanji akan kembali keesokan harinya untuk mengambil uang peyek namun sampai dua hari masih belum juga diambil. Saya panik sampai minta nomer rekening buat transfer. Namun mbak penjual peyek akhirnya mengambil uang pembayaran yang membuat saya sangat lega sekali. Bagaimana mungkin beliau rela meninggalkan peyeknya padahal belum dibayar, bila bukan karena kebesaran hati yang sungguh luar biasa?

 

Di lain waktu, ada penjual yang memberikan bonus dadakan. Sebenarnya beliau jualan sayap bakar ayam. Akan tetapi saat membuka kresek pesanan, tampak pula sebungkus pisang coklat hangat. Ketika saya tanyakan, memang betul itu bonus untuk saya. Masya Allah! Gimana saya nggak terharu. Padahal saat itu kondisi hujan dan beliau masih tetap bersedia mengantar pesanan.

 

Apakah semua penjual kuliner Jombang bersikap demikian? Ada beberapa yang saya temui pelayanan ke pelanggannya kurang. Namun kalau saya nggak suka, saya nggak pernah protes. Karena toh saya nggak bakal jadi pelanggan setia. XD Sebaliknya kalau saya cerewet, percayalah sesungguhnya saya fans berat anda dan sangat menginginkan anda menjadi jauh lebih baik kedepannya. Saya pikir, para penjual itu memang berjualan dengan hati. Nggak cuma sedang mempraktekkan ilmu marketing yang super jitu. Bukankah yang berangkat dari hati, akan sampai ke hati juga? :’)

 

Saya tidak masalah bila harus menunggu pesanan yang harus online karena memang tidak ready stock. Yang menjadi masalah bila penjual sudah menyanggupi mengantar jam sekian akan tetapi kenyataannya molor sampai 1-2 jam tanpa konfirmasi apapun. Kalau ada konfirmasi sih saya woles aja. Karena toh bisa terjadi hal yang tak terduga sepanjang prosesnya.

 

Sejujurnya saya nggak hafal nama penjual satu persatu karena saya menyimpan di ponsel dengan sebutan “sate jamur” atau “sayap bakar”. Barangkali saya sudah harus mulai mengenal para penjual favorit saya satu per satu. Dengan harga yang sangat terjangkau, rasa yang enak dan gratis ongkos kirim, maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

 

Pertama kali pelanggan datang pasti karena penasaran. Untuk membuat dia loyal, ada hal tertentu yang dianggap cocok. Seperti rasa, harga dan servis pelanggan tentunya. Saya juga salut dengan penjual yang selalu menanyakan kritik dan saran setelah mencoba produk mereka. Hal itu menandakan bahwa mereka ingin memberikan yang terbaik dengan memperbaiki kualitas produknya. Tapi perlu diingat juga kalau sesungguhnya kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Jadi fokus aja pada saran yang membangun, maka pelanggan yang dituju akan datang. Melihat grup kuliner Jombang, saya percaya bahwa para penjual bisa menyesuakan diri dengan perkembangan zaman.

 

Ps : kalau pengen tahu kontak kuliner makanan yang menurut saya enak, bisa cantumkan email. Nanti saya kirimkan Top Kuliner Jombang ala Fida.  Saya nggak dibayar buat promosi. Dan masalah enak nggak enak memang tergantung selera. Kalaupun menu yang diinginkan belum masuk list saya, bisa jadi saya memang belum mencobanya. Nggak enak menurut saya juga bukan berarti nggak enak menurut Anda bukan? Kalau penasaran dengan semua menu, bisa tuh langsung cuss gabung di grup Facebooknya. Biar puas bisa nyobain semuanya. 😀

 

Aliran Rasa Matrikulasi IIP

01 Saturday Apr 2017

Posted by Rofida Lathifah in family, Institut Ibu Profesional, opinion

≈ Leave a comment

Tags

batch 3, belajar, ibu yang baik, IIP, istri solihah, istri yang baik, kuliah iip, matrikulasi iip

 

Sembilan minggu terakhir whatsapp saya “lebih bermanfaat” dibanding biasanya. Hal ini dikarenakan program matrikulasi yang saya ikuti dari Institut Ibu Profesional. Grup tersebut bukan sembarang grup wa. Anggotanya tidak hanya para ibu dan istri. Banyak yang belum menikah yang juga turut serta.
Setiap minggunya hadir materi yang membelalakkan mata sekaligus membuka jiwa. Saya malah sering merasa tertampar berkali-kali. Belum lagi ditambah “pe-er” yang mengerjakannya harus meneropong lubuk hati terdalam. Matrikulasi ini membuat kita menjawab pertanyaan yang dirasa sepele tapi esensial,
“Kamu mau ngapain hidup di dunia?”

Apa mengikuti matrikulasi terasa berat? Nyatanya tidak. Kami selalu didampingi serta dimotivasi oleh para fasilitator dan ketua kelas. Mengerjakan pe-er juga lebih mudah karena ngerjakannya diskusi dulu sama suami. :p Sebab matrikulasi nantinya bukan hanya untuk diri sendiri. Akan tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat luas. Baik masih sendiri maupun sudah berkeluarga, sesungguhnya tidak ada alasan untuk tidak memberi manfaat bukan?
Allah memberi kesempatan kita hidup di dunia bukan tanpa alasan. Mungkin selama ini kita yang masih abai akan petunjukNya. Menganggap diri kita hanya makhluk biasa yang tidak pandai apa-apa. Maka mulailah menemukan jawaban atas fitrah penciptaanmu. Sungguh tidak ada kata terlambat untuk meyadari. Karena kalau bukan diri kita, lalu siapa lagi yang akan peduli?
#matrikulasiIIP

#MIIPBatch#3

#kuliahIIP

#IIP

Recent Posts

  • The Making of Dormi(s)tory
  • Kuliah di S2 Administrasi Rumah Sakit Unair (part 1)
  • Aplikasi BNI Mobile (10)
  • Aplikasi Trello (9)
  • Aplikasi Evernote (8)

Archives

  • February 2019
  • July 2018
  • May 2018
  • April 2018
  • January 2018
  • November 2017
  • September 2017
  • August 2017
  • July 2017
  • June 2017
  • May 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • February 2017
  • January 2017
  • December 2016
  • September 2016
  • August 2016
  • July 2016
  • June 2016
  • February 2016
  • January 2016
  • December 2015
  • November 2015
  • October 2015
  • September 2015
  • July 2015
  • April 2015
  • February 2015
  • January 2015
  • November 2014
  • September 2014
  • July 2014
  • March 2014
  • February 2014
  • January 2014
  • October 2013
  • February 2013
  • December 2012
  • November 2012
  • July 2012
  • June 2012
  • April 2012
  • March 2012
  • February 2012

Categories

  • around the world
  • beauty of Islam
  • books
  • doctor
  • family
  • hospital life
  • Indonesia Medika
  • Institut Ibu Profesional
  • lesson from lecture
  • opinion
  • quotes
  • review
  • social life
  • Uncategorized

Top Posts & Pages

  • Bila Suamimu Seorang Dokter
  • Mengapa Harus Insan Cendekia?
  • Kuliah di S2 Administrasi Rumah Sakit Unair (part 1)
  • Bila Istrimu Seorang Dokter
  • Tips dan Trik Beasiswa Unggulan

Twitter Updates

Error: Twitter did not respond. Please wait a few minutes and refresh this page.

Blog at WordPress.com.

Cancel
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy