• About

unspoken mind

~ if you can't tell, just write

unspoken mind

Category Archives: review

Apply Visa UK Tanpa Travel Agent

22 Thursday Jun 2017

Posted by Rofida Lathifah in around the world, review

≈ Leave a comment

Tags

apply visa sendiri, dokumen visa inggris, harga visa, jalan-jalan ke inggris, membuat visa inggris, priority visa, syarat visa inggris, vfs global surabaya, visa inggris, visa inggris untuk dokter, visa turis, visa uk

19396834_1528620513836030_6726181389271482311_n

Senengnya visa UK di approve ngalah-ngalahin senengnya lolos tes kuliah XD

Keseringan baca postingan di grup Facebook Backpacker Iinternasional (BI) jadi pengen nantangin diri sendiri. Bisa nggak apply visa UK buat ayah ibu tanpa bantuan travel agent dan di approve? Ternyata bisa!  Alhamdulillaah ya Allah. Terima kasih banyak kepada para suhu BI yang sudah membantu saya. Kesimpulan saya setelah visa diterima, sebenarnya semua informasi sudah disediakan. Tinggal kita MAU mencari (MEMBACA) atau enggak.

Kerempongan mulai dari apply online, ngisi data biar sesuai sama duit yang di tabungan, sesuai sama harga tiket dan hotel, paspor jaman dulu yang ditarik sama imigrasi, dan mengingat-ingat riwayat perjalanan kemana aja. Kerempongan yang worth it karena satu tantangan terlewati.

Barangkali ada yang profesinya sama (kebetulan ayah ibu saya dokter), berikut dokumen yang saya siapkan :

SEMUA DOKUMEN HARUS DALAM BAHASA INGGRIS dan BERUKURAN A4.

  1. Dokumen yang perlu diterjemahkan : akta kelahiran, kartu keluarga, KTP, surat nikah, surat ijin praktek.
  2. Dokumen yang disiapkan :
    – paspor
    – detil penerbangan (tiket pesawat), kebetulan tiket sudah issued krn beli waktu promo GA. Inilah yang bikin deg-degan banget visanya diapprove apa enggak.
    – surat keterangan dari tempat kerja (contohnya banyak tinggal googling). Ayah saya kerja di RS jadi minta ke RS, ibu saya buka praktek pribadi jadi bikin surat pernyataan (tanpa materai bisa)
    – tambahan untuk ibu : surat ijin praktek dan surat tanda registrasi dokter (STR). Kebetulan STR sudah in English jadi ga perlu ditranslate
    – bukti pemasukan tiap bulan dan saldo yang tersedia di tabungan. Ayah pakai Bank BNI dan Bank Muamalat, Ibu pakai Bank Syariah Mandiri. Bisa rekening koran atau buku tabungan. Tapi kemarin saya sediakan dua-duanya karena saldo yang tercetak di rekening koran terakhir sebulan sebelum tanggal penyerahkan dokumen yang lebih update saldo dari buku tabungan
    – statement letter dari bank (contohnya banyak bisa di googling, biasanya tinggal ngomong ke bagian CS bank. Kalau di Muamalat ada form permintaan yang sudah disediakan, kalau BNI bikin surat permohonan sendiri)
    – konfirmasi booking hotel. Ini masih booking pakai booking.com, jadi belum bayar apa-apa. Free cancelation
    – surat nikah
    – KK
    – akta kelahiran
    – KTP
  3.  Tambahan kalau mau pake layanan priority visa, fotokopi semua halaman paspor dari depan sampe belakang (termasuk halaman kosong)

 

Semua dokumen resmi saya berikan fotokopiannya in English (nggak perlu diserahkan yang asli yang penting TERBACA karena nanti akan discan). Meski di web imigrasi UK tercantum bahwa dokumen yang disubmit harus asli, ternyata waktu dateng ke VFS Global Surabaya yang diminta kopiannya saja. Dokumen resmi yang saya maksud adalah yang nggak boleh hilang seperti : Akta, KTP, KK, surat nikah dst. Kalau surat pernyataan atau surat dari tempat kerja kasih yang asli juga gapapa. Semua dokumen saya bikin dobel untuk ayah ibu karena aplikasi tersebut akan diproses sendiri-sendiri meskipun waktu penyerahan dokumen ayah dan ibu berurutan.

 

IMG_8889

all document must be originals

Khusus buat ibu yang berangkat sebagai dependant ayah, meski punya bank statement dan saldo sendiri, tetap saya lampirkan bank statement dan bukti saldo ayah sebagai penjamin. Jenis visa yang di apply adalah visa turis standar dengan maksimal stay 6 bulan. Ayah dan ibu melakukan penyerahan dokumen di VFS Global Surabaya karena domisili di Jawa Timur.

Saran saya buat yang mau apply, berikut urutan efektifnya :
1. Terjemahkan dokumen di sworn translator (kalau antri banget bisa 2 minggu-1 bulan). Di web juga tercantum ketentuan dokumen yang ditranslate, saya kurang tahu apakah bisa diterjemahkan sendiri/diterjemahkan bukan oleh penerjemah tersumpah.
2. Bikin akun apply visa online di https://www.visa4uk.fco.gov.uk/home/welcome. Cermati baik-baik pertanyaannya dan dijawab dengan baik juga. Untuk apply visa online TIDAK PERLU submit dokumen apapun. Saya ngisi formnya butuh waktu sekitar 2 bulan, entah saking lemotnya apa gimana Karena waktu udah mepet akhirnya memutuskan untuk apply fasilitas priority visa (PV) juga. Kalau ngisinya bisa cepet ga perlu PV biar lebih hemat.
3. Siapkan dokumen pendukung lainnya, bisa diminta 2-3 minggu sebelum penyerahan dokumen supaya tanggalnya nggak jauh beda dengan waktu penyerahan dokumen jadi datanya update.

IMG_8888

ketentuan dokumen yang diterjemahkan

Terakhir, banyak-banyak berdoa. Mudah-mudahan visa diapprove dan perjalanan lancar serta barokah.

Tips khusus buat yang mau apply di VFS Surabaya, tidak disediakan tempat duduk bagi pengantar. Jadi mending nanti janjian aja buat nunggu di lantai dasar karena di lantai dasar ada banyak toko jualan makanan biar gak gabut.

Berikut saya lampirkan ceklis serta contoh dokumen yang bisa disiapkan. Ceklis ini saya ambil dari web VFS Global. Waktu nyerahkan dokumen dikasi ceklis ini juga. Kalau ini link dari imigrasi UK yang bisa dibaca-baca. Insya Allah ASAL MAU BACA semua informasi bisa didapatkan dengan lengkap.

https://www.gov.uk/standard-visitor-visa/documents-you-must-provide

https://www.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/549692/Visitor_Supporting_Documents_Guide_-_English_version.pdf

Orang tua saya submit dokumen tanggal 9 Juni 2017, tanggal 16 Juni 2017 sudah jadi dan tanggal 17 Juni 2017 paspornya sudah sampai ke rumah (dikirim visa jasa pengiriman). Ini pakai layanan priority visa dengan komitmen selesai 3-5 hari. Kalau tanpa PV selesainya sekitar 15 hari kerja. Biaya visa 1,5 juta. Kalau di Surabaya ada tambahan 1 juta. Biaya layanan priority visa 3 juta.

Mudah-mudahan bermanfaat.

Kuliner Jombang, Kuliner Beriman

13 Thursday Apr 2017

Posted by Rofida Lathifah in around the world, review

≈ Leave a comment

Tags

Jokul, kafe jombang, kuliner jombang, makanan, restoran jombang, wisata kuliner

1492071465950

Salah satu sudut kuliner Jombang

Dua tahun sudah saya menjadi warga Jombang. Selama dua tahun itu pula saya menjadi penikmat kuliner di kota santri ini. Beberapa bulan terakhir, saya juga bergabung dengan grup perkumpulan kuliner Jombang di Facebook. Di grup tersebut berkumpul para penjual yang mempromosikan dagangannya, baik homemade yang tidak ada toko maupun kuliner yang sudah punya toko offline. Kalau pengen nyoba kuliner yang ada toko offline biasanya tinggal meluncur saja. Tapi kalau cuma ada online, mau nggak mau harus sabar menunggu penjualnya membuka orderan. Atau kalau sudah menyimpan kontaknya, tinggal dihubungi kapan membuka pesanan. Kebetulan saya dan suami sama-sama suka mencoba kuliner-kuliner baru. Jadi klop deh.

 

Dari sekian menu yang sudah saya coba, ada beberapa yang sangat cocok di hati sampai repeat order berkali-kali. Banyak juga penjual yang unik, lain dari biasanya sehingga sangat memorable karena begitu menyentuh hati. Rata-rata dari mereka adalah penjual online yang tidak membuka toko.

 

Salah satunya ketika saya order sate jamur. Setiap kali melakukan pemesanan, saya selalu berusaha sejelas-jelasnya dan memastikan penjual juga memahami pesanan saya. Waktu itu penjual agak molor melakukan pengiriman sehingga saya sudah berangkat ke luar kota. Sudah tidak sempat lagi makan satenya. Demi mendengar hal tersebut, mbak penjual sate jamur memberikan satu porsi gratis secara cuma-cuma karena beliau merasa bersalah. Akan tetapi karena satenya super enak, saya pun jadi langganan sampe mbaknya hafal.

 

Adalagi kisah tentang penjual peyek. Berhubung peyeknya sangat renyah dan gurih, tipe makanan yang kalau belum habis nggak akan berhenti dicemil , maka saya lumayan sering order. Waktu itu mbak penjual peyek mengantar orderan ke rumah. Sayangnya saya masih di kantor. Peyek belum saya bayar, si mbak sudah buru-buru pulang karena anaknya sedang sakit. Si mbak berjanji akan kembali keesokan harinya untuk mengambil uang peyek namun sampai dua hari masih belum juga diambil. Saya panik sampai minta nomer rekening buat transfer. Namun mbak penjual peyek akhirnya mengambil uang pembayaran yang membuat saya sangat lega sekali. Bagaimana mungkin beliau rela meninggalkan peyeknya padahal belum dibayar, bila bukan karena kebesaran hati yang sungguh luar biasa?

 

Di lain waktu, ada penjual yang memberikan bonus dadakan. Sebenarnya beliau jualan sayap bakar ayam. Akan tetapi saat membuka kresek pesanan, tampak pula sebungkus pisang coklat hangat. Ketika saya tanyakan, memang betul itu bonus untuk saya. Masya Allah! Gimana saya nggak terharu. Padahal saat itu kondisi hujan dan beliau masih tetap bersedia mengantar pesanan.

 

Apakah semua penjual kuliner Jombang bersikap demikian? Ada beberapa yang saya temui pelayanan ke pelanggannya kurang. Namun kalau saya nggak suka, saya nggak pernah protes. Karena toh saya nggak bakal jadi pelanggan setia. XD Sebaliknya kalau saya cerewet, percayalah sesungguhnya saya fans berat anda dan sangat menginginkan anda menjadi jauh lebih baik kedepannya. Saya pikir, para penjual itu memang berjualan dengan hati. Nggak cuma sedang mempraktekkan ilmu marketing yang super jitu. Bukankah yang berangkat dari hati, akan sampai ke hati juga? :’)

 

Saya tidak masalah bila harus menunggu pesanan yang harus online karena memang tidak ready stock. Yang menjadi masalah bila penjual sudah menyanggupi mengantar jam sekian akan tetapi kenyataannya molor sampai 1-2 jam tanpa konfirmasi apapun. Kalau ada konfirmasi sih saya woles aja. Karena toh bisa terjadi hal yang tak terduga sepanjang prosesnya.

 

Sejujurnya saya nggak hafal nama penjual satu persatu karena saya menyimpan di ponsel dengan sebutan “sate jamur” atau “sayap bakar”. Barangkali saya sudah harus mulai mengenal para penjual favorit saya satu per satu. Dengan harga yang sangat terjangkau, rasa yang enak dan gratis ongkos kirim, maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

 

Pertama kali pelanggan datang pasti karena penasaran. Untuk membuat dia loyal, ada hal tertentu yang dianggap cocok. Seperti rasa, harga dan servis pelanggan tentunya. Saya juga salut dengan penjual yang selalu menanyakan kritik dan saran setelah mencoba produk mereka. Hal itu menandakan bahwa mereka ingin memberikan yang terbaik dengan memperbaiki kualitas produknya. Tapi perlu diingat juga kalau sesungguhnya kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Jadi fokus aja pada saran yang membangun, maka pelanggan yang dituju akan datang. Melihat grup kuliner Jombang, saya percaya bahwa para penjual bisa menyesuakan diri dengan perkembangan zaman.

 

Ps : kalau pengen tahu kontak kuliner makanan yang menurut saya enak, bisa cantumkan email. Nanti saya kirimkan Top Kuliner Jombang ala Fida.  Saya nggak dibayar buat promosi. Dan masalah enak nggak enak memang tergantung selera. Kalaupun menu yang diinginkan belum masuk list saya, bisa jadi saya memang belum mencobanya. Nggak enak menurut saya juga bukan berarti nggak enak menurut Anda bukan? Kalau penasaran dengan semua menu, bisa tuh langsung cuss gabung di grup Facebooknya. Biar puas bisa nyobain semuanya. 😀

 

Mau Foto Keluarga di Jombang? Idea Studio Bisa Jadi Pilihan

02 Saturday Jul 2016

Posted by Rofida Lathifah in family, review

≈ 2 Comments

Tags

foto keluarga, fotografer, fotografi, idea foto studio, jombang, review, studio foto, vendor

IMG_9978

berasa model XD

Lebaran menjadi sebuah momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak keluarga, termasuk keluarga saya. Dengan banyaknya personil yang menyebar di seluruh penjuru Pulau Jawa, lebaran adalah waktu dimana kami dapat berkumpul lengkap meski hanya sekejap.

Namun semakin lama nyatanya semakin susah. Dengan saya yang koas, suami saya yang jaga IGD, kemudian adek yang gantian koas, menjadikan kami tidak bisa seluruhnya hadir saat lebaran. Kami pun mencari momen lain untuk merasakan lengkapnya anggota keluarga. Seperti layaknya lebaran tahun ini, karena adek sedang koas, kami bisa berkumpul hanya 6 jam saja dalam satu hari di tengah Bulan Ramadhan. Menjadikan kesempatan itu sangat langka. Bagaimana tidak? Pukul 12.00 siang, seorang adek baru saja tiba dari Batu. Sedangkan pukul 18.00, adek yang koas harus sudah kembali ke Solo.

Kesempatan berharga ini kami manfaatkan untuk foto keluarga, keinginan yang sudah sejak lama belum terwujud. Saya pun mencari studio dengan hasil foto yang paling bagus di Jombang. Menurut pengakuan seorang kawan, ada sebuah studio yang bagus hanya saja kapasitas ruangannya terbatas. Wah, padahal kan personil kami 13 orang. 😂

Target saya adalah mencari studio dengan hasil foto terbaik, bukan yang muat untuk foto. Jadi saya memutuskan tetap mengunjungi Idea Studio. Alamat di Jalan Pahlawan no 41 A Jombang. Tempatnya di tengah kota, sebuah gedung kecil di pojok jalan dekat sungai, sulit untuk parkir mobil. Pilihannya parkir di tepi jalan, atau di gerai Alfama*t yang berjarak 30 meter, atau di depan gerbang perumahan yang masih belum digunakan.

IMG_0300

Idea Studio

Saat datang, saya ditunjukkan hasil foto mereka. Lumayan bagus dibandingkan dengan hasil foto studio suami saat selesai internship bersama rekan sekelompoknya. Sayang seribu sayang, studio hanya muat untuk maksimal 5 orang dewasa atau 7 orang bila disertai anak-anak. Saya sedikit kecewa, karena sejujurnya pengen banget pake vendor ini. Udah browsing beberapa hasil foto studio lain di Jombang tapi tidak memuaskan. Saya pun mengutarakan bahwa ingin foto keluarga dengan 13 orang anggota. Salah satu pegawai disana menyarankan, kalau begitu foto di rumah saja. Bisa kok kami dipanggil.

Wah. Ide bagus! Di siang bolong saat Ramadhan, mengajak adek-adek yang berpuasa untuk datang ke studio sebenarnya bukan pilihan yang baik. Bila di rumah, kami bisa lebih leluasa dan yang pasti, nggak bingung gimana parkirnya. 😂

IMG_0301

pilihan harga portrait package

Saya diberikan harga paket untuk foto panggilan ke rumah. Saya dan keluarga sepakat menggunakan paket eksklusif dengan membuat janji maksimal 2 hari sebelumnya dan membayar DP minimal 30% dari harga paket. Setelah itu saya diberi kontak fotografer yang akan datang ke rumah untuk melakukan pemotretan. Namanya Mas Heri.

Saya booking untuk jam 12.00 siang. Mas Heri datang pukul 11.30 untuk terlebih dahulu melihat-lihat spot terbaik untuk foto. Setelah mempertimbangkan banyak hal, akhirnya terpilih 3 spot foto terbaik. Pukul 12.00 tepat sesi dimulai.

“Yak untuk para cucu silakan duduk di depan,” kata Mas Heri mengawali sesi. Demi mendengar penyataan tersebut, kami tertawa tanpa bisa dicegah. Karena seluruh personil adalah anak dan menantu. Belum ada cucu. Wkwkwk. Mas Heri kemudian minta maaf dan sama sekali tidak menduga bahwa keluarga kami besar sekali.

Sesi foto berjalan sangat lancar. Mas Heri yang single fighter bisa mengarahkan kami untuk berpose sebaik-baiknya ala model dadakan. Seringkali beliau mondar-mandir berkali-kali untuk menyetting lighting supaya hasilnya memuaskan.

Pukul 13.30 sesi akhirnya berakhir. Wah padahal cuma 1,5 jam, tapi rasanya capek banget. Ternyata difoto untuk juga capek. 😂 Belum bakat jadi model profesional. Selesai foto, saya melunasi sisa pembayaran dan file asli hasil foto dalam size kecil akan siap 1 jam kemudian. Bisa diambil di studio untuk kemudian dipilih sejumlah file sesuai paket yang akan di edit dan dicetak. Kami diberi waktu maksimal 24 jam untuk memilih foto yang akan dicetak besar dan dipigura karena vendor mereka di Surabaya akan segera tutup menjelang lebaran.

Surprisingly, hasil fotonya bagus dan memuaskan! Sekelas Jombang gitu loh. Meski masih ada yang perlu diedit di beberapa bagian, tidak menjadi masalah. File mentahnya aja udah bagus. Adek-adek saya yang hobi fotografi pun mengakuinya. Kami pun bingung memilih foto untuk dicetak dan file besar yang ingin diambil. Melalui whatsapp, Mas Heri memberikan sarannya tentang hasil foto terbaik yang bisa dipertimbangkan. Setelah berdiskusi dan lelah memilih, akhirnya kami sekeluarga sepakat juga.

Esok siangnya kami segera memberikan list foto terpilih dan menambah biaya karena menambah 2 file dari paketan dan upgrade foto+frame dari 12 Rs menjadi 16 Rs. Per tambahan file biayanya Rp 50.000, untuk upgrade nambah Rp 100.000.

Senin menyerahkan file, Kamis hasilnya sudah bisa diambil. Wah, cepet banget. Saya kira sampai semingguan gitu. Seneng banget lihat hasilnya. Meski ada satu file foto yang belum sempurna, so far pelayanan dan hasil foto Idea Studio sangat memuaskan. Recomended untuk yang sedang di Jombang dan mencari studio foto yang bagus untuk foto keluarga.

IMG_0256

hasil foto 16 Rs plus frame putih

Ps : nggak dibayar buat promosi. Kalo puas dengan sesuatu, saya akan tulis reviewnya. Kali ada yang butuh. 😀

CP IDEA : 081334277128/081216581223

Survival Trip : Sleeping at Changi Airport

18 Saturday Jun 2016

Posted by Rofida Lathifah in around the world, review

≈ Leave a comment

Tags

bandara, changi, hongkong, luar negeri, sleeping, snooze lounge, solo traveler, tidur di changi, transit, trip

IMG_3603

hall besar di sudut Changi yang dimanfaatkan untuk tidur

Bulan Maret-April kemarin saya berkesempatan untuk merasakan traveling sendirian ke luar negeri. Enggak murni sendirian sih, lebih tepatnya naik pesawat sendirian PP dari Surabaya ke Hongkong dan harus transit dan menginap di bandara.

Perburuan tiket yang murah mengharuskan saya transit selama 6-7 jam di Bandara Changi. Alhamdulillaah dapet tiket promo Singapore Airlines 2,8 juta pp all in termasuk meal dan free bagasi 30 kg. Lebih murah dari maskapai low cost yang masih sekitar 4 juta-an. Jadwal flight saya SUB-SIN 27 Maret jam 18.40 lanjut SIN-HKG 28 Maret jam 07.35 dan HKG-SIN 4 April jam 19.55 lanjut SIN-SUB 5 April 07.50.

Saya merencanakan liburan ke Hongkong, Shenzen dan Macau bersama suami. Lagi-lagi karena jadwal, maka kami baru bisa bertemu di bandara Hongkong karena suami flight dari Beijing. Praktis saya harus menginap di Changi sendirian. Meskipun sudah pernah menginjakkan kaki di Changi, rasa deg-degan masih tidak terelakkan. Bisa nggak ya survive pergi sendirian? Cewek, pake jilbab, pergi jauh ke negeri orang.

Karena kebiasaan yang prepare banget, saya sampai browsing dan menyimpan denah bandara Changi dari terminal 1-3. Mengira-ngira akan turun di gate mana, harus jalan kemana dan naik apa untuk bisa ke snooze lounge. Ya, bandara Changi dinobatkan sebagai salah satu bandara terbaik di dunia untuk transit a.k.a tidur. Di spot tertentu, mereka menyediakan kursi panjang untuk berbaring. Syaratnya cuma dua, belum keduluan dipakai orang dan punya boarding pass untuk penerbangan selanjutnya. Mengingat Changi adalah bandara transit dan beroperasi selama 24 jam, harus punya strategi matang biar kebagian kursi tidur. Apalagi dari gate satu ke lainnya jaraknya sangat jauh. Begitu turun dan tahu di gate berapa, harus segera lihat denah biar tahu kemana arah yang harus dituju.

IMG_3560

snooze lounge yang nyaman untuk tidur

 

Selain snooze lounge, yang tak kalah penting adalah mushola/prayer room karena saya masih akan melewati waktu subuh sebelum flight selanjutnya. Saya juga menandai spot makanan halal, barangkali tengah malam kelaparan meski udah dapet meal di pesawat.

Apa saja perlengkapan yang perlu disiapkan?

  1. Baju yang nyaman. Selama perjalanan masih belum butuh foto-foto, kecuali kamu seorang artis yang airport fashionmu akan sangat diperhatikan orang. Saya aja pakai jilbab bergo alias slobokan.
  2. Jaket untuk menutupi badan saat tidur.
  3. Kain yang lebar (bisa sarung bali) untuk menutup badan bagian bawah.
  4. Yang paling penting : bantal leher.
  5. Perlengkapan tidur lainnya (misal penutup mata, kaos kaki, dkk)
  6. Ambil airport map seketika setelah mendarat. In case semua alat elektronikmu mati dan kamu belum sempet ngecas. Biar kamu juga nggak bolak-balik mencet airport directory gara-gara buta arah.

 

IMG_3556

booklet panduan bandara yang bisa diambil secara cuma-cuma

IMG_3569

ready to sleep

Pada dasarnya, Changi adalah bandara yang aman. Ditinggal tidurpun tasmu nggak akan ilang. Pun kalo nggak kebagian kursi di snooze lounge, bisa langsung ngglethak di lantai yang full karpet kalo nggak nyaman mlungker tidur di sofa yang banyak tersedia di sana. Tapi untuk jaga-jaga nggak ada salahnya, saya tidur sambil mendekap tas ransel. Itung-itung jadi guling.

IMG_3625

pilihan tempat lain untuk tidur

Saat transit menuju Hongkong, saya akhirnya dapet spot di snooze lounge setelah menunggu kurang lebih 1 jam. Saya bertahan untuk menunggu karena ada tanda-tanda penumpang yang akan pergi : hanya berbaring saja, nggak tidur. Atau tidur tapi nggak full gear. Cuma merem aja nggak pakai selimut, kaos kaki atau penutup mata. Kebetulan saat itu ada perbaikan sehingga istirahat saya nggak begitu nyenyak. Jam 3 pagi dibangunkan oleh petugas imigrasi dan polisi bandara untuk pemeriksaan boarding pass. Kalo nggak punya? Akan diminta untuk segera meninggalkan lokasi transit menuju free hall. Seragamnya sih rada horor. Bawa pistol laras panjang segala. Tapi saya mah adem-ayem aja. Saya kan punya boarding pass. Wek.

Memasuki waktu subuh saya ke prayer room, harus berjalan kaki agak jauh dari snooze lounge. Kemudian ke kamar mandi sebentar untuk bersih diri dan siap untuk penerbangan selanjutnya. Keluar kamar mandi saya menyempatkan berkeliling bandara. Pukul 05.00 pagi masih sangat sepi. Banyak hall besar yang ternyata dipakai tidur tidak hanya oleh penumpang, tapi juga petugas bandara. Mereka menggunakan sleeping bag sebagai alas. Saya rasa Changi benar-benar memanjakan para traveler. Tiba-tiba saya kepikiran gimana entar di bandara Hongkong bakal ngehubungin suami, kan nggak punya simcard sana. Thanks to technology, pasti ada wifi gratis lah ya sampai ke hall kedatangan.

IMG_3616

subuh di Changi

Sampai di Hongkong saya langsung menuju hal kedatangan untuk mencari kursi tunggu. Setelah beristirahat dan mengelilingi booth di bandara, pesawat suami akhirnya tiba. Melihat suami muncul dari pintu kedatangan tidak pernah sebahagia ini. Yeay! Finally kami liburan lagi. Atas perlindungan Allah, saya bisa melalui perjalanan sendirian menuju Hongkong tanpa kurang suatu apapun.

IMG_3643

welcome to Hongkong 😀

Perjalanan pulang dari Hongkong seharusnya terasa lebih mudah. Sayangnya saya harus turun di gate dan terminal yang berbeda saat berangkat. Otomatis harus mencari-cari lagi. Saya pun tidak kebagian snooze lounge di dekat gate keberangkatan dan tidak ada tanda-tanda akan ada penumpang yang bangun dan pergi. Jadilah saya melangkahkan kaki ke mushola untuk tidur di sana mengingat flight pagi yang mepet dengan waktu subuh dan saya nggak mau ngemper di lantai karpet. Daripada saya harus bolak balik gate-mushola-gate. Ternyata tidur di mushola adalah pilihan yang salah. Karena mushola di Changi sangat dingin sekali. Bahkan jaket super tebal tak mampu menghangatkan. Saya terbangun berkali-kali karena kedinginan. Setelah subuh saya menuju gate keberangkatan dan menyadari, suhu di luar mushola jauh lebih hangat.  Apalah daya, sudah terlanjur. Selama di pesawat menuju Surabaya, saya benar-benar membayar hutang tidur. Sejak take off sampai landing sudah memejamkan mata dan baru melek waktu pesawat sudah di Bandara Juanda.

IMG_4603

see you, Hongkong!

 

Bila sebelumnya saya yang menyambut suami di pintu kedatangan, kali ini suamilah yang menyambut saya. Beliau beruntung mendapatkan tiket direct flight dari Hongkong ke Surabaya. Meski saya lebih dulu meninggalkan Hongkong, beliau yang lebih dulu tiba di Surabaya.

IMG_4670

ada yang lelah kena flight pagi buta

Trip kami berakhir. Alhamdulillaah atas ijin Allah saya berhasil melalui perjalanan pulang pergi keluar negeri sendirian. Kuncinya adalah banyak berdoa. Minta ridha dari suami bahwa beliau mengizinkan kita perjalanan sendirian. Kuasai informasi selengkap-lengkapnya. Dan ini adalah pengingat kemanapun saya pergi : selama kamu masih bisa membaca dan bertanya, kamu nggak akan nyasar. XD

source :

  1. http://www.sleepinginairports.net/
  2. http://id.changiairport.com/facility/napping-area

TIPS BAGI PENGENDARA BUS KOTA SAAT LIBUR PANJANG

04 Monday Jan 2016

Posted by Rofida Lathifah in around the world, review, social life

≈ Leave a comment

Tags

cuti bersama, liburan, long weekend, tanggal merah, terminal bungurasih, tips naik bus, traveling

bungur

pict from http://www2.jawapos.com/baca/artikel/8913/hitung-ulang-bagi-hasil-bungurasih

Ketika tahu bahwa Hari Kamis tanggal 24 Desember ada agenda di Malang, saya dan suami secara otomatis siap siaga. Gimana enggak, 24-25 libur tanggal merah. Sabtu libur untuk yang memang libur. Jadilah long weekend. Rabu sore 23 Desember bakal jadi perang besar-besaran buat yang mau berlibur naik bus. Kami memang lebih suka pakai bus daripada nyetir mobil sendiri soalnya kalau di bus tinggal tidur aja nggak perlu capek nyetir. 😀

Tips buat pengendara bus antar kota macam saya :

  1. Sudah packing sejak sehari sebelumnya. Rabu masih kerja sampai jam 2 siang. Pulang kerja bisa langsung cus terminal.
  1. Bawa barang bawaan sesimpel mungkin. Kalau perlu cukup tas yang nempel di punggung aja.
  1. Ada beberapa terminal bus yang bisa diakalin, alias naik bus di tempat penurunan. Di terminal Jombang, saya selalu naik bus di tempat penurunan penumpang.
  1. Dalam perjalanan dari Jombang ke Malang, saya oper bus di Surabaya. Kalau mau libur panjang, bus yang selalu penuh adalah yang keluar dari kota-kota besar atau menuju kota destinasi wisata. Misalnya keluar Surabaya. Jadi bus yang menuju Surabaya justru nggak penuh-penuh amat. Sebaliknya yang menuju Malang pasti berdesak-desakan.
  1. The battle begins. Sebelum masuk Terminal Bungurasih, di sebelah kiri jalan banyak orang berdiri bawa tas ransel, persis penampakan orang mau bepergian. Mereka yang berjejer-jejer di jalan sebelum masuk terminal patut dicurigai. Ada apakah? Kan harusnya kalau mau naik bus ya di terminal. Kok mereka kaya mau nyegat bus di luar terminal?
  1. Masuk terminal, jeng jeng jeng!!! Lautan manusia, Bung! Padahal baru jam 5 sore. Semakin malam pasti semakin ramai. Di tempat penurunan penumpang, banyak sekali orang bertebaran. Setelah saya turun dari bus, banyak penumpang yang langsung naik bus yang barusan saya naiki. Artinya, di tempat keberangkatan, tidak ada bus yang stand by dan banyak sekali penumpang yang antri sehingga mereka sampai menyusul bus di tempat penurunan penumpang.
  1. Saya dan suami sepakat. Setelah turun bus kami tidak beranjak ke tempat keberangkatan. Hanya berdiri di situ saja sambil menunggu bus dari Malang datang. Mengapa kami tidak menunggu bus di tepi jalan sebelum masuk terminal? Karena hal itu tidak efektif. Masih banyak penumpang yang belum turun meski mungkin ada kursi yang sudah kosong. Lain halnya bila menunggu di tempat penurunan. Penumpang bus semua akan turun.

Tidak lama kemudian bus yang kami tunggu akhirnya tiba. Kami mendekat, beberapa orang juga mengikuti. Setelah semua penumpang turun, kami langsung naik. Pasti kursi masih kosong dan pasti kami dapet tempat duduk.

  1. Bus kemudian berjalan menuju tempat keberangkatan. Ketika lewat parkiran, bus sudah dicegat oleh calon penumpang. Banyak sekali yang naik sampai kursi bus penuh! Perlu diingat, bus belum sampai di tempat keberangkatan.
  1. Sampai di tempat keberangkatan, whoaaaaaaa. Another lautan manusia. Semua orang berlomba naik bus, sayang sekali kursi sudah penuh sehingga hanya bisa berdiri. Padahal itu masih sore. Nggak kebayang gimana malem harinya.
  1. Bus selalu penuh sampai saya turun di Singosari. Ada beberapa penumpang yang turun sebelum Singosari, tapi lebih banyak lagi yang mau naik. Di Porong, Apollo, Pandaan, dll.
  1. Hasil dari bus yang penuh nuh adalah, tidak ada pengamen. :”) Karena bus AC, tidak perlu khawatir ada yang merokok. Yang disayangkan tidak ada penjual yang naik. Padahal saya kehausan banget. So, bawa bekal is a must. Saya cuma bawa cemilan aja. Hahahaa. Bawa film juga boleh buat ditonton di bus. Atau bawa buku. Bawa bantal leher. Atau apapun yang bisa bikin kamu nyaman selama di perjalanan.
  1. Siapkan uang pas di tempat yang terjangkau sehingga nggak perlu mengaduk-aduk isi tas. Sebaliknya, letakkan dompet di tempat yang aman.
  1. Meski kamu sudah dapet tempat duduk, tapi kalau ada yang lebih membutuhkan seperti ibu hamil, anak-anak, lansia, berikanlah tempat dudukmu pada mereka. Atau kalau anak-anak, bisa dibantu dengan dipangku. 😀 Yakin deh, kalau kamu berbuat baik, Allah pasti akan membalas dengan jauh lebih baik lagi.
  1. Banyak berdoa selama di perjalanan. Salah satu doa yang dikabulkan adalah doa seseorang yang sedang dalam perjalanan. Pun kita tidak tahu apakah kita bisa selamat sampai di tujuan.

Insya Allah dengan tips di atas, perjalanan panjang naik bus saat mau liburan bisa lebih bermakna.

Sebenernya sedih sih kalau ada penumpukan penumpang gitu. Apakah Dinas Perhubungan sudah mengantisipasi lonjakan penumpang dengan menyediakan bus ekstra? Bila belum, amat disayangkan. Saya yakin bus itu kelebihan muatan. Gimana enggak? Kapasitas 55 kursi tapi ada 100 orang lebih yang naik. Untung pak sopirnya pengertian sehingga melaju dengan kecepatan standar, nggak ugal-ugalan.

Bila ternyata sudah diantisipasi, armada bus sangat perlu ditambah lagi. Kasihan penumpangnya. Banyak yang terlantar. Bus nya sih seneng aja dapet pemasukan banyak, penumpang yang naik juga terpaksa berdesak-desakan karena ingin tiba di tempat tujuan. Saya juga tidak bisa menyalahkan mereka. Bila boleh memilih memang nggak usah pergi kemana-mana kalau mau liburan panjang. Di rumah aja. Toh banyak juga aktifitas yang bisa dikerjakan. Tapi namanya ingin kumpul dengan keluarga saya kira sesuatu hal yang sangat wajar.

Di terminal, saya sempat baca spanduk dengan pesan “Lebih Baik Tidak Berangkat Daripada Tidak Pernah Sampai”. Keamanan memang yang paling utama. Pikirkanlah masak-masak sebelum keluar kota saat libur panjang. Apakah acara tersebut sangat penting sekali sehingga kita harus datang? Jangan lupa untuk merencanakan serta mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi.

Pastikan tujuan kamu bermanfaat. Sehingga perjalananmu tidak menjadi sia-sia. 🙂

Selamat berlibur!

IMG_6388

1. Dari pakir bus menuju tempat keberangkatan penumpang 2. Di tempat penurunan penumpang 3. Di tempat keberangkatan penumpang

 

Menginap Berdua di Solo : Tak Sampai 100.000

23 Wednesday Sep 2015

Posted by Rofida Lathifah in around the world, review

≈ 1 Comment

Tags

griya surya hotel, hotel, murah, penginapan, review, solo, solo baru

IMG_1218Mencari penginapan saat traveling merupakan hal yang menyenangkan. Apalagi saat ini kita sangat dimudahkan dengan berbagai website untuk booking hotel.

Kita juga bisa melihat review dari orang yang pernah bermalam disana, serta foto asli yang diunggah selain dari pihak hotel sendiri.

Yang perlu dipikirkan saat akan booking hotel adalah :

  1. Budget. Nggak perlu muluk-muluk harus hotel bintang lima untuk istirahat yang nyaman. Uangmu bisa dihemat untuk keperluan lainnya.
  1. Tujuan wisata. Pastikan tempat-tempat yang akan kamu kunjungi. Kemudian carilah penginapan yang berlokasi tidak jauh dari tempat-tempat tersebut supaya hemat waktu dan ongkos transportasi.
  1. Fasilitas. Butuh sarapan? Maka carilah penginapan yang include breakfast. Butuh AC? Carilah penginapan yang menyediakan AC. Begitu pula bila kamu mengharuskan kamar mandi dalam, ada TV, kulkas dan lain-lain.

Saat traveling ke Solo kemarin, saya dan suami memutuskan untuk menginap di Hotel Griya Surya. Alasannya sederhana. Fasilitas oke (meski shared bathroom) dan harganya sangat terjangkau. Rp. 95.200 per malam. Wow banget kan.

Kami mendapatkan harga murah setelah berselancar di agoda, hotel dot com, booking dot com, pegipegi dot com. Bila ingin harga termurah, memang harus menyisihkan sedikit waktu untuk membandingkan satu dengan yang lain.

Dan yang kami dapatkan, melebihi ekspektasi. Hotel Griya Surya terletak di Solo baru, agak jauh dari tujuan wisata kami (sekitar 10-15 menit dengan mengendarai motor). Namun dengan pinjaman motor dari adik, jarak tersebut bukan masalah bagi kami.

Hotel terletak persis di tepi jalan raya. Sangat mudah ditemukan. Namun di kamar sama sekali tidak terdengar bising kendaraan. Dalam sekali pandang, hotelnya bersih dan terawat dengan baik. Kasur spring bed twin, ada AC, tv, dan free wifi.

Yang melebihi ekspektasi : di ruang makan tersedia air hangat dan dingin yang bisa diambil kapan saja. Tersedia pula gelas, gula teh dan kopi bila ingin menyeduh. Di dekat resepsionis juga ada dapur yang bisa digunakan untuk memasak. Jangan lupa membersihkan alat masak saat selesai memakai yaa.

Kamar mandi meski terletak diluar kamar dan dipakai bersama-sama, kondisinya sangat bersih sekali. Banyak sabun cair yang disediakan di dinding kamar mandi, namun saya kurang tahu itu sabun mandi atau cuci tangan saja XD

Sarapan yang kami peroleh adalah roti tawar dengan berbagai topping yang bisa dipilih. Buat kami itu sudah cukup mengganjal perut sebelum sarapan yang sebenarnya. Hehehe.

Yang masih kurang memuaskan, kamar mandi cukup sempit sehingga agak kerepotan saat menaruh berbagai perkakas. Salah satu dinding kamar terbuat dari triplek sepertinya, sehingga mungkin kurang begitu kedap suara.

Yang paling berkesan bagi saya adalah saat akan checkout. Jam checkout dari hotel adalah pukul 12.00. Akan tetapi karena sesuatu dan lain hal, kami baru bisa checkout pukul 12.40. Udah deg-degan karena bila telat checkout akan dihitung sewa semalam lagi, tapi ternyata tidak! Kami bisa checkout dengan lancar. Alhamdulillaah.

Bila ingin menginap di Solo dan jarak tidak menjadi masalah, maka kami sangat merekomendasikan tempat ini. Dengan harga minimal, sudah sangat melebihi ekspektasi.

Trip to Solo : Saatnya Wisata Kuliner

14 Monday Sep 2015

Posted by Rofida Lathifah in around the world, review

≈ Leave a comment

Tags

bejo, cabuk rambak, galabo, kuliner, manahan, masjid assegaf, nasi kucing, sate buntel, selat solo tenda biru, solo, solo culinary, susu shi jack, tengkleng, warung orange, western food, wisata kuliner, zeffa soup, zuppa soup

foto ilustrasi google

foto ilustrasi google (tengkleng, selat solo, sate buntel, nasi liwet)

Selain wisata budaya, salah satu yang wajib dilakukan di Solo adalah mencicipi kuliner khasnya. Sebut saja tengkleng kambing, sate buntel, nasi kucing, cabuk rambak, selat solo, gudeg ceker dan nasi liwet.

Cara paling singkat untuk menikmati semua kuliner tersebut dengan harga terjangkau adalah dengan datang ke Galabo (Gladak Langen Bogan). Galabo merupakan kumpulan dari pedagang kaki lima yang buka hanya pada malam hari saja dengan memanfaatkan jalan raya yang ditutup sebagai lokasinya. Sangat mudah mencari lokasi Galabo yang terletak di depan Pusat Grosir Solo (PGS). Setiap malam minggu ada suguhan live music yang bisa kamu nikmati sepuasnya.

Galabo

Galabo

Di Galabo saya dan suami menikmati cabuk rambak dengan harga 4.000 rupiah/porsi. Cabuk rambak merupakan lontong/ketupat yang dipotong-potong kemudian diberi bumbu kacang serta tambahan bumbu dari parutan kelapa dan krupuk beras. Menurut saya sih, rasanya biasa saja. Tapi menurut suami, bumbu yang dari kelapa rasanya sangat khas sehingga membuat enak cabuk rambak tersebut.

Bila kamu menginginkan kuliner khas Solo dengan kepastian rasa yang enak, mencoba tempat-tempat yang terkenal pun bisa. Untuk tengkleng kambing maupun sate buntel, kamu bisa mengunjungi Warung Sate Kambing Bu Hj. Bejo yang berlokasi di dekat PGS juga. Meski yang terpampang nama sate, disana juga menyediakan tengkleng dan sate buntel. Sayangnya ketika saya kesana pada sore hari sekitar pukul 15.00, tengklengnya sudah habis.

Sate buntel merupakan daging kambing yang dihaluskan, diberi bumbu kemudian dibungkus dengan lemak tipis lalu dibakar. Rasanya lebih gurih dari sate kambing biasa. Sate buntel bisa kamu nikmati dengan harga 40.000/porsi belum termasuk nasi putih. Kalo kamu nggak laper banget, boleh pesan setengah porsi saja satenya. Atau satu porsi dibagi berdua sama temen. Hehe.

Untuk menikmati nasi kucing, kamu bisa mengunjungi warung tenda susu shi jack. Nasi kucing merupakan nasi bungkus dengan porsi sangat kecil dan berbagai macam pilihan lauk. Disana selain makan nasi kucing, kamu juga bisa menikmati susu sapi segar asli boyolali dengan berbagai rasa. Tak heran warung ini hampir selalu dipenuhi anak muda setiap harinya. Lokasi shi jack banyak tersebar di penjuru Kota Solo.

IMG_0065

nasi kucing lauk bandeng

Untuk gudeg ceker, selat solo dan nasi liwet kami belum sempat mencoba. Seingat saya, dulu pernah diajak menikmati selat solo bersama adik. Yaitu Selat Solo Tenda Biru. Tempatnya kecil ramai. Rasanya seperti steak tapi ala jawa. Disajikan bersama sayuran yang sudah direbus.

Gudeg ceker bisa ditemukan di Galabo. Saya belum mencoba karena sudah kenyang. Takut mubadzir hehehe. Untuk nasi liwet, bisa ditemukan dimana saja. Salah satunya di sebelah warung tenda susu shi jack di dekat PGS.

Kuliner lain yang wajib dicoba di Solo salah satunya Zuppa soup. Soup ala Eropa ini entah kenapa banyak sekali kita temukan. Padahal di kota lain saya jarang menjumpai. Kedai zuppa soup yang enak berlokasi di sekitar Stadion Manahan, Zeffa Soup. Buka pagi saat breakfast time. Selain zuppa soup, disana juga terdapat makanan lain seperti spaghetti dan berbagai snack.

Zuppa soup sausage cheese. Satu porsi masih kurang! XD

Zuppa soup sausage cheese. Satu porsi masih kurang! XD

Atas rekomendasi adik, kami juga mengunjungi kafe yang sedang hits di Solo. Warung Orange yang berada di Jl. Kapten Mulyadi, dekat RS Kustati. Kebetulan suami pecinta makanan ala Eropa, jadi kloplah kita. Untuk harga lumayan overpriced, cocok untuk hangout sekali-sekali bersama teman. Varian menunya banyak, mulai pasta, steak, pizza dan olahan lain. Minuman yang sedang hits pun tersedia disini seperti green tea maupun red velvet. Info lebih lanjut tentang Warung Orange bisa kamu temukan disini http://www.warungorange.com/home/.

Beberapa menu : red velvet latte, varian pizza dan chicken

Beberapa menu : red velvet latte, varian pizza dan chicken

Rupanya kafe ini sangat terkenal di Solo karena selalu ramai pengunjung. Meski tempatnya kecil dan hanya tersedia 50an kursi saja. Satu yang saya sangat salut, ketika adzan maghrib berkumandang, pemiliknya mematikan backsound musik untuk sementara 🙂

Benar-benar orange :D

Benar-benar orange 😀

Sebelum berkunjung ke Warung Orange, kami sempat sholat di Masjid Assegaf yang berlokasi tidak jauh dari sana. Masjidnya sangat nyaman, tempat wudhu terpisah laki dan perempuan, tersedia mukena dan tempat sholat juga terpisah antara laki dan perempuan. Disana saya menemukan pemandangan unik. Terdapat tulisan yang mengatakan bahwa bagi jamaah dilarang untuk menggelar sajadah. Wow. Ide bagus agar shaf jamaah menjadi rapat. Namun untuk mewujudkan hal itu, pihak masjid memang harus menyediakan dana untuk menutup seluruh lantai masjid dengan karpet yang menempel langsung ke lantai. Insya Allah bukan perkara yang sulit untuk mewujudkan niat baik. 🙂

Masjid Assegaf

Masjid Assegaf

Sekian edisi trip to Solo kami, sampai jumpa di trip selanjutnya! 🙂

Trip to Solo : Belajar dari Danar Hadi

09 Wednesday Sep 2015

Posted by Rofida Lathifah in around the world, review

≈ Leave a comment

Tags

batik, best value inn, budget hotel, central java, history, hotel griya surya, hotel murah, keraton kasunanan, keraton surakarta, museum, museum batik danar hadi, palace, penginapan murah, quick, singkat, solo, traveling, trip

taken from : danarhadibatik.com

taken from : danarhadibatik.com

Menikmati Kota Solo nggak perlu berlama-lama. Dua hari satu malam saja bisa lho. Nah dalam waktu tersebut kira-kira bisa kemana aja ya?

Mumpung ada undangan pernikahan di Solo. Sekalian dimanfaatkan buat jalan-jalan dong bareng suami. 😀

Rencananya kami berangkat dari Jombang naik bus Surabaya-Jogja. Namun di detik-detik akhir suami menyarankan naik kereta agar hemat waktu. Plus kami juga belum pernah trip berdua naik kereta. Hohoho.

Pilihan transport dari Jombang ke Solo

  1. Bus : perjalanan 5 jam, harga sekitar 70.000, tergantung patas/ekonomi
  2. Kereta : perjalanan 3-4 jam, 90.000-300.000 tergantung ekonomi/bisnis/eksekutif

Untuk penginapan, kami sudah booking seminggu sebelumnya setelah berselancar di internet. Kamu bisa memanfaatkan agoda/booking(dot)com/pegipegi atau web lain, bandingkan harga paling murah. Pertimbangkan lokasi pengninapan dengan tempat wisata yang ingin dikunjungi.

Saya dan suami menginap di Griya Surya Hotel di daerah Solo Baru 95.000/malam include breakfast (roti tawar plus topping), shared bathroom. Kasur spring bed, AC, TV, free wifi. Tersedia teh/kopi/air putih/air panas yang free 24 jam di ruang makan. Kamarnya bersih, kamar mandinya juga bersih banget meski shared bathroom. Jangan lupa bawa handuk dan peralatan mandi pribadi.

Ada juga dapur yang bisa digunakan sepuasnya kalau mau masak. Meski jarak agak jauh dari pusat kota (10 menit dengan motor) dan rawan macet, tapi worth it banget dengan harga segitu. Oiya. Dindingnya beberapa bagian terbuat dari triplek. Saya kurang tau apakah kedap suara atau tidak. XD

Untuk pilihan transportasi selama di Solo :

  1. Batik Solo Trans (4.500 rupiah) ke segala jurusan. Perhatikan ada 2 rute. Koridor 1 dan 2. Hanya sampai pukul 18.00
  2. Sewa motor/mobil (di Griya Surya Hotel menyediakan fasilitas sewa motor 40rb/hari)
  3. Taksi (bila sewa motor sudah habis waktunya dan harus bepergian jauh setelah pukul 18.00)

Karena waktu kami hanya singkat, otomatis tidak bisa pergi terlalu jauh dari pusat kota Solo. Kami memutuskan untuk berwisata kuliner serta berkunjung ke museum dan keraton saja.

Keraton yang kami kunjungi adalah Keraton Kasunanan (Keraton Surakarta Hadiningrat). Sebelumnya, saya dan adik sering lewat sini tapi nggak pernah mampir. Berhubung suami pengen, maka kami sempatkan untuk berkunjung.

Keraton ini mudah sekali ditemukan. Dekat dengan Pusat Grosir Solo dan Pasar Klewer. Tiket masuk 10.000/orang. Ada lahan parkir luas untuk motor dan mobil. Hanya saja bila mengendarai motor maka harus berjalan kaki kurang lebih 200 meter untuk memasuki area keraton.

Kesan pertama saat memasuki keraton : spooky. Hehehe. Semacam ada aura mistisnya. Padahal kami kesana siang hari saat matahari sedang terik-teriknya. Mungkin karena di halaman banyak pepohonan, atau karena tempatnya kurang terawat jadi terkesan demikian.

Daerah keraton terbagi menjadi beberapa kompleks. Agar lebih paham tentang sejarah keraton, kamu bisa menyewa guide yang stand by disana. Kami masuk ke area keraton terlebih dahulu tanpa guide. Karena memakai sandal, jadi harus dilepas. Ada baiknya bila mau berkunjung, memakai sepatu saja. Ada beberapa aturan lagi saat mengunjungi keraton yang harus dipatuhi.

Ada hal yang sangat menarik perhatian saya sejak pertama kali memasuki kompleks keraton. Banyak sekali patung-patung bergaya eropa yang terletak di sekeliling pendopo dan halaman utama. Hal itu tampak mencolok karena terlihat kontras dengan arsitektur di sekitarnya. Apakah pada saat pembangunan dulu hubungannya sangat dekat dengan Raja Eropa? Padahal Belanda yang datang menjajah datang dari Benua Eropa? Entahlah. Saya belum menemukan jawabannya.

Patung bergaya Eropa

Patung bergaya Eropa

Halaman keraton dipenuhi dengan pepohonan rindang Sawo Kecik sehingga terasa sejuk. Terdapat lukisan para tokoh besar yang terpampang di dinding, buat saya semakin menambah ke spooky an daerah itu. Oke saya memang bukan pecinta sejarah. XD

Pepohonan Sawo Kecik

Pepohonan Sawo Kecik

Masuk ke Museum, terasa lebih spooky lagi. Barang-barang yang sangat mengingatkan akan kehidupan masa lalu seperti meriam, tombak, dan barang-barang lain yang berjejer di dalam almari. Tanpa keterangan. Hanya tulisan nama. Penerangan amat minim, debu dimana-mana. Bahkan di beberapa bagian kereta yang menjadi pameran, terdapat sampah dedaunan. Padahal cukup banyak turis lokal yang berkunjung kesini.

Bagian dalam museum

Bagian dalam museum

Puas berfoto-foto, kami meluncur ke Museum kedua. Museum Batik Danar Hadi yang terletak di Jl. Brigjen S. Riyadi. Dari jalan raya  tidak terlalu terlihat papan namanya sehingga kami hampir terlewat. Namun saat memasuki area parkir, kok sepi? Padahal Hari Sabtu. Tidak seramai di Keraton Kasunanan.

Kami sempat bingung dengan lokasi pintu masuk museum karena tidak ada penanda. Akhirnya kami bertanya ke satpam dan diarahkan ke toko untuk membeli karcis kemudian memasuki area museum dari toko tersebut. Untuk student dikenakan biaya 15.000 dan umum 35.000 (include guide).

Kesan pertama saat memasuki museum, woooow. Beda banget dengan museum sebelumnya. Pencahayaan terang, ada AC dan kami langsung disambut dengan guide super ramah yang akan menuntun perjalanan kami. Kebetulan kami satu-satunya pengunjung saat itu. Setelah mengisi buku tamu, kami diajak berkeliling museum. Peraturannya : tidak diperkenankan memotret. Menggambar sketsa boleh.

Disana kamu akan menemui berbagai macam corak batik serta folosofinya, bagaimana cara menyimpan batik, dan tentunya cara membuatnya. Bila sedang beruntung, kita bisa lho melihat langsung proses pembuatan batik. Dan guidenya juga fasih berbahasa Inggris sehingga kamu bisa mengajak teman mancanegaramu kesini!

Kamu berkeliling selama kurang lebih 45 menit. Setelah itu kami keluar melalui toko, disana tersedia berbagai macam souvenir. Untuk marketing museum ini sendiri saya rasa sudah sangat bagus sekali. Masuk tripadvisor dengan rating 4,5, atraksi nomer 1 (dari 27) yang harus dikunjungi di Solo versi tripadvisor, serta kampanye visit Indonesia berjejer dengan House of Sampoerna dan tempat wisata lain. Untuk perawatan dan suasananya, sudah seperti museum di luar negeri. Hehehe.

Saya jadi membayangkan. Apabila museum dan keraton dikelola dengan cara profesional, apa mungkin akan bisa menarik turis lebih banyak lagi. Mengingat Solo merupakan salah satu kota dengan wisata budaya yang sangat kental, bahkan bangunan Museum Batik Danar Hadi pun dulunya merupakan rumah sultan yang tidak terurus sehingga dibeli oleh salah satu pecinta batik untuk kemudian direnovasi.

Museum Batik Danar Hadi tampak depan

Museum Batik Danar Hadi tampak depan

Jadi sebenarnya kita bisa kan?

Untuk melihat lebih lanjut tentang Keraton Kasunanan bisa klik di link berikut :

http://www.indonesia.travel/id/destination/548/keraton-kasunanan-solo

http://surakarta.go.id/konten/keraton-kasunanan-surakarta

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Keraton_Surakarta_Hadiningrat

Untuk melihat lebih lanjut tentang Museum Batik Danar Hadi bisa klik di link berikut :

http://danarhadibatik.com/site/whydanarhadi?page=museum

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Museum_Batik_Danar_Hadi

http://www.lonelyplanet.com/indonesia/java/solo/sights/museums-galleries/danar-hadi

Recent Posts

  • The Making of Dormi(s)tory
  • Kuliah di S2 Administrasi Rumah Sakit Unair (part 1)
  • Aplikasi BNI Mobile (10)
  • Aplikasi Trello (9)
  • Aplikasi Evernote (8)

Archives

  • February 2019
  • July 2018
  • May 2018
  • April 2018
  • January 2018
  • November 2017
  • September 2017
  • August 2017
  • July 2017
  • June 2017
  • May 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • February 2017
  • January 2017
  • December 2016
  • September 2016
  • August 2016
  • July 2016
  • June 2016
  • February 2016
  • January 2016
  • December 2015
  • November 2015
  • October 2015
  • September 2015
  • July 2015
  • April 2015
  • February 2015
  • January 2015
  • November 2014
  • September 2014
  • July 2014
  • March 2014
  • February 2014
  • January 2014
  • October 2013
  • February 2013
  • December 2012
  • November 2012
  • July 2012
  • June 2012
  • April 2012
  • March 2012
  • February 2012

Categories

  • around the world
  • beauty of Islam
  • books
  • doctor
  • family
  • hospital life
  • Indonesia Medika
  • Institut Ibu Profesional
  • lesson from lecture
  • opinion
  • quotes
  • review
  • social life
  • Uncategorized

Top Posts & Pages

  • Bila Suamimu Seorang Dokter
  • Mengapa Harus Insan Cendekia?
  • Kuliah di S2 Administrasi Rumah Sakit Unair (part 1)
  • Bila Istrimu Seorang Dokter

Twitter Updates

Error: Twitter did not respond. Please wait a few minutes and refresh this page.

Blog at WordPress.com.

Cancel
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy