• About

unspoken mind

~ if you can't tell, just write

unspoken mind

Tag Archives: luar negeri

Survival Trip : Sleeping at Changi Airport

18 Saturday Jun 2016

Posted by Rofida Lathifah in around the world, review

≈ Leave a comment

Tags

bandara, changi, hongkong, luar negeri, sleeping, snooze lounge, solo traveler, tidur di changi, transit, trip

IMG_3603

hall besar di sudut Changi yang dimanfaatkan untuk tidur

Bulan Maret-April kemarin saya berkesempatan untuk merasakan traveling sendirian ke luar negeri. Enggak murni sendirian sih, lebih tepatnya naik pesawat sendirian PP dari Surabaya ke Hongkong dan harus transit dan menginap di bandara.

Perburuan tiket yang murah mengharuskan saya transit selama 6-7 jam di Bandara Changi. Alhamdulillaah dapet tiket promo Singapore Airlines 2,8 juta pp all in termasuk meal dan free bagasi 30 kg. Lebih murah dari maskapai low cost yang masih sekitar 4 juta-an. Jadwal flight saya SUB-SIN 27 Maret jam 18.40 lanjut SIN-HKG 28 Maret jam 07.35 dan HKG-SIN 4 April jam 19.55 lanjut SIN-SUB 5 April 07.50.

Saya merencanakan liburan ke Hongkong, Shenzen dan Macau bersama suami. Lagi-lagi karena jadwal, maka kami baru bisa bertemu di bandara Hongkong karena suami flight dari Beijing. Praktis saya harus menginap di Changi sendirian. Meskipun sudah pernah menginjakkan kaki di Changi, rasa deg-degan masih tidak terelakkan. Bisa nggak ya survive pergi sendirian? Cewek, pake jilbab, pergi jauh ke negeri orang.

Karena kebiasaan yang prepare banget, saya sampai browsing dan menyimpan denah bandara Changi dari terminal 1-3. Mengira-ngira akan turun di gate mana, harus jalan kemana dan naik apa untuk bisa ke snooze lounge. Ya, bandara Changi dinobatkan sebagai salah satu bandara terbaik di dunia untuk transit a.k.a tidur. Di spot tertentu, mereka menyediakan kursi panjang untuk berbaring. Syaratnya cuma dua, belum keduluan dipakai orang dan punya boarding pass untuk penerbangan selanjutnya. Mengingat Changi adalah bandara transit dan beroperasi selama 24 jam, harus punya strategi matang biar kebagian kursi tidur. Apalagi dari gate satu ke lainnya jaraknya sangat jauh. Begitu turun dan tahu di gate berapa, harus segera lihat denah biar tahu kemana arah yang harus dituju.

IMG_3560

snooze lounge yang nyaman untuk tidur

 

Selain snooze lounge, yang tak kalah penting adalah mushola/prayer room karena saya masih akan melewati waktu subuh sebelum flight selanjutnya. Saya juga menandai spot makanan halal, barangkali tengah malam kelaparan meski udah dapet meal di pesawat.

Apa saja perlengkapan yang perlu disiapkan?

  1. Baju yang nyaman. Selama perjalanan masih belum butuh foto-foto, kecuali kamu seorang artis yang airport fashionmu akan sangat diperhatikan orang. Saya aja pakai jilbab bergo alias slobokan.
  2. Jaket untuk menutupi badan saat tidur.
  3. Kain yang lebar (bisa sarung bali) untuk menutup badan bagian bawah.
  4. Yang paling penting : bantal leher.
  5. Perlengkapan tidur lainnya (misal penutup mata, kaos kaki, dkk)
  6. Ambil airport map seketika setelah mendarat. In case semua alat elektronikmu mati dan kamu belum sempet ngecas. Biar kamu juga nggak bolak-balik mencet airport directory gara-gara buta arah.

 

IMG_3556

booklet panduan bandara yang bisa diambil secara cuma-cuma

IMG_3569

ready to sleep

Pada dasarnya, Changi adalah bandara yang aman. Ditinggal tidurpun tasmu nggak akan ilang. Pun kalo nggak kebagian kursi di snooze lounge, bisa langsung ngglethak di lantai yang full karpet kalo nggak nyaman mlungker tidur di sofa yang banyak tersedia di sana. Tapi untuk jaga-jaga nggak ada salahnya, saya tidur sambil mendekap tas ransel. Itung-itung jadi guling.

IMG_3625

pilihan tempat lain untuk tidur

Saat transit menuju Hongkong, saya akhirnya dapet spot di snooze lounge setelah menunggu kurang lebih 1 jam. Saya bertahan untuk menunggu karena ada tanda-tanda penumpang yang akan pergi : hanya berbaring saja, nggak tidur. Atau tidur tapi nggak full gear. Cuma merem aja nggak pakai selimut, kaos kaki atau penutup mata. Kebetulan saat itu ada perbaikan sehingga istirahat saya nggak begitu nyenyak. Jam 3 pagi dibangunkan oleh petugas imigrasi dan polisi bandara untuk pemeriksaan boarding pass. Kalo nggak punya? Akan diminta untuk segera meninggalkan lokasi transit menuju free hall. Seragamnya sih rada horor. Bawa pistol laras panjang segala. Tapi saya mah adem-ayem aja. Saya kan punya boarding pass. Wek.

Memasuki waktu subuh saya ke prayer room, harus berjalan kaki agak jauh dari snooze lounge. Kemudian ke kamar mandi sebentar untuk bersih diri dan siap untuk penerbangan selanjutnya. Keluar kamar mandi saya menyempatkan berkeliling bandara. Pukul 05.00 pagi masih sangat sepi. Banyak hall besar yang ternyata dipakai tidur tidak hanya oleh penumpang, tapi juga petugas bandara. Mereka menggunakan sleeping bag sebagai alas. Saya rasa Changi benar-benar memanjakan para traveler. Tiba-tiba saya kepikiran gimana entar di bandara Hongkong bakal ngehubungin suami, kan nggak punya simcard sana. Thanks to technology, pasti ada wifi gratis lah ya sampai ke hall kedatangan.

IMG_3616

subuh di Changi

Sampai di Hongkong saya langsung menuju hal kedatangan untuk mencari kursi tunggu. Setelah beristirahat dan mengelilingi booth di bandara, pesawat suami akhirnya tiba. Melihat suami muncul dari pintu kedatangan tidak pernah sebahagia ini. Yeay! Finally kami liburan lagi. Atas perlindungan Allah, saya bisa melalui perjalanan sendirian menuju Hongkong tanpa kurang suatu apapun.

IMG_3643

welcome to Hongkong 😀

Perjalanan pulang dari Hongkong seharusnya terasa lebih mudah. Sayangnya saya harus turun di gate dan terminal yang berbeda saat berangkat. Otomatis harus mencari-cari lagi. Saya pun tidak kebagian snooze lounge di dekat gate keberangkatan dan tidak ada tanda-tanda akan ada penumpang yang bangun dan pergi. Jadilah saya melangkahkan kaki ke mushola untuk tidur di sana mengingat flight pagi yang mepet dengan waktu subuh dan saya nggak mau ngemper di lantai karpet. Daripada saya harus bolak balik gate-mushola-gate. Ternyata tidur di mushola adalah pilihan yang salah. Karena mushola di Changi sangat dingin sekali. Bahkan jaket super tebal tak mampu menghangatkan. Saya terbangun berkali-kali karena kedinginan. Setelah subuh saya menuju gate keberangkatan dan menyadari, suhu di luar mushola jauh lebih hangat.  Apalah daya, sudah terlanjur. Selama di pesawat menuju Surabaya, saya benar-benar membayar hutang tidur. Sejak take off sampai landing sudah memejamkan mata dan baru melek waktu pesawat sudah di Bandara Juanda.

IMG_4603

see you, Hongkong!

 

Bila sebelumnya saya yang menyambut suami di pintu kedatangan, kali ini suamilah yang menyambut saya. Beliau beruntung mendapatkan tiket direct flight dari Hongkong ke Surabaya. Meski saya lebih dulu meninggalkan Hongkong, beliau yang lebih dulu tiba di Surabaya.

IMG_4670

ada yang lelah kena flight pagi buta

Trip kami berakhir. Alhamdulillaah atas ijin Allah saya berhasil melalui perjalanan pulang pergi keluar negeri sendirian. Kuncinya adalah banyak berdoa. Minta ridha dari suami bahwa beliau mengizinkan kita perjalanan sendirian. Kuasai informasi selengkap-lengkapnya. Dan ini adalah pengingat kemanapun saya pergi : selama kamu masih bisa membaca dan bertanya, kamu nggak akan nyasar. XD

source :

  1. http://www.sleepinginairports.net/
  2. http://id.changiairport.com/facility/napping-area

Recent Posts

  • The Making of Dormi(s)tory
  • Kuliah di S2 Administrasi Rumah Sakit Unair (part 1)
  • Aplikasi BNI Mobile (10)
  • Aplikasi Trello (9)
  • Aplikasi Evernote (8)

Archives

  • February 2019
  • July 2018
  • May 2018
  • April 2018
  • January 2018
  • November 2017
  • September 2017
  • August 2017
  • July 2017
  • June 2017
  • May 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • February 2017
  • January 2017
  • December 2016
  • September 2016
  • August 2016
  • July 2016
  • June 2016
  • February 2016
  • January 2016
  • December 2015
  • November 2015
  • October 2015
  • September 2015
  • July 2015
  • April 2015
  • February 2015
  • January 2015
  • November 2014
  • September 2014
  • July 2014
  • March 2014
  • February 2014
  • January 2014
  • October 2013
  • February 2013
  • December 2012
  • November 2012
  • July 2012
  • June 2012
  • April 2012
  • March 2012
  • February 2012

Categories

  • around the world
  • beauty of Islam
  • books
  • doctor
  • family
  • hospital life
  • Indonesia Medika
  • Institut Ibu Profesional
  • lesson from lecture
  • opinion
  • quotes
  • review
  • social life
  • Uncategorized

Top Posts & Pages

  • MOS DI MAN INSAN CENDEKIA SERPONG : BEDA!
  • Bila Suamimu Seorang Dokter
  • Mengapa Harus Insan Cendekia?
  • Mau Foto Keluarga di Jombang? Idea Studio Bisa Jadi Pilihan
  • Persiapan Akreditasi Rumah Sakit

Twitter Updates

Error: Twitter did not respond. Please wait a few minutes and refresh this page.

Blog at WordPress.com.

Cancel
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy