Tags
cina, egg tart, gondola, grand lisboa, macau, macau tower, panda, panda pavilion, penginapan, senado square, st. paul, traveling, trip, venetian
Cukup nggak kalau punya waktu cuman sehari buat jalan-jalan ke Macau? Cukup banget! Kalau bisa nginep lebih bagus lagi biar bisa lihat gemerlapnya pas malam hari.
Setelah trip Shenzen usai, saya dan suami menyeberang ke Macau menggunakan ferry. Sampailah kami di Macau Outer Harbour (bukan Taipa). Diluar pelabuhan, berjejer bus kota dan bus berbagai hotel & kasino terkenal. Bus ke hotel/kasino sih gratis, tapi karena penginapan saya pas nggak di deket-deket kasino jadi ya pakai bus kota aja. Itungannya juga murah kok. Bisa bayar pakai HKD tapi as usual, harus punya uang pas karena nggak ada kembalian. Jangan lupa download app Macau Easy Go untuk memudahkan perjalananmu.
Baca juga Tips and Tricks Shenzen Trip
Jalanan Macau lebih sempit dan padat dibanding Shenzen. Tapi surprisingly nggak pake ruwet atau macet lama-lama karena udah teratur. Dan saya bisa bernafas lega karena lumayan banyak ketemu sama wanita berjilbab. Wajar sih karena Macau kan memang salah satu tujuan wisata utama di Asia.
Sepanjang perjalanan menuju penginapan, buanyak banget manusia berlalu-lalang jalan kaki di area pertokoan. Berbagai macam toko bisa ditemukan. Bahkan ada toko perhiasan yang sama yang berjarak hanya beberapa meter. Mungkin di satu lokasi ada puluhan cabang. 😱 Saya sih nggak berani masuk. Wong ya gak berniat beli. 😆
Penginapan kami sangat mudah ditemukan. Untuk menuju Villa Universal, naik bus dan berhenti di Kampek Community. Cari gang yang ada di sebelah toko roti, masuk gang 10 meter dan penginapan sudah terlihat.
Hal paling random setelah masuk ke penginapan, di dinding penginapan ada fotonya Lee Min Ho! Langsung inget episode Boys Before Flower yang Gu Jun Pyo dateng ke Macau. 😂😂😂😂😂
Penginapan sangat nyaman, lebih luas dari Shenzen. Ada kamar mandi dalam, TV, AC, free wifi. Hanya saja pintunya masih konvensional. Pakai gagang pintu yang bulet terus diputer. Jadi kalau punya barang berharga, mending dibawa atau masukin koper terus dikunci kopernya.
Baca juga Eksplorasi Daratan Cina
Tujuan wisata pertama dan sejuta umat : Senado Square. Hanya 10 menit jalan kaki dari penginapan. Benar saja, disana sudah seperti lautan manusia. Terlihat juga tour group dengan berbagai bendera dan bahasa. Ada apa sih di Senado Square? Ada kolam dengan signature nya, ada pula deretan bangunan bergaya Eropa. Disana juga bisa ditemui berbagai macam toko retail kelas premium seperti Adidas dan Swarovski. Kalo di Indo cuma ada di mall high class, kalo di Macau udah kayak kaki lima. Untungnya sih saya nggak tertarik. Jadi dompet masih aman di Macau. 😆
Di Senado Square ada spot yang agak tersembunyi tapi cantik banget! Kalau dari kolam dan menghadap ke jalan, spot itu ada di sebelah kiri. Tersembunyi diantara celah gedung. Saya baru lihat pas malemnya. Malem aja cantik, apalagi kalau pagi/sore.
Kemudian kami meneruskan perjalanan ke Ruin of St. Paul. Tinggal ngikutin arus orang-orang dan jangan lupa tetep lihat petunjuk. Jalan kaki 10 menit sudah sampai. Ada apa saja di sana? Ada bangunan yang kayaknya sih belum jadi. Atau sebenernya itu apa ya? Kalo reruntuhan kok bukan. Ibarat gedung, hanya ada bagian depannya saja. Belakangnya kosong. Puas berfoto, kami berjalan di sekeliling dan memutuskan untuk mengunjungi benteng yang berlokasi tak jauh dari sana.
Dari atas benteng bisa terlihat bangunan sekitar. Ada Macau Tower, kasino yang bersaing satu dengan yang lain dan memiliki arsitektur khas masing-masing. Kontras dengan bangunan rumah penduduk yang kalau di Indonesia seperti rumah susun. Dari atas benteng tersebut juga terlihat kalau Macau itu nggak luas-luas amat. Dari ujung utara ke selatan mungkin cuma butuh sekitar 1 jam perjalanan.
Dalam perjalanan dari Senado Square ke Ruin of St. Paul, ada toko oleh-oleh yang bisa dikunjungi. Biasanya kalau malam sudah tutup. Jadi kalau pas kesana sebelum malam dan berniat cari bisa mampir. Lokasi agak tersembunyi tapi masih keliatan dari jalan utama. Agak masuk gang gitu. Soalnya di Macau lumayan susah cari tempat oleh-oleh hehe. Kami aja nyesel nggak mampir kesana. Mengira akan banyak menemukan toko oleh-oleh lain hiks.
Saat matahari sudah tenggelam dan gemerlap lampu kasino sudah terlihat, kami turun dari benteng untuk menuju daerah kasino. Dari sana kami berjalan kaki menuju pemberhentian bus terdekat yang menuju ke daerah Grand Lisboa. Jalan yang kami lalui semakin sempit dan berkelok-kelok. Diiringi gerimis hujan, sempat melihat beberapa rumah sakit dan klinik tapi nggak begitu jelas karena gelap. Kaget aja di tempat-tempat sempit gitu bisa ada rumah sakit juga (yaiyalah cemana kalo satu daerah ga punya rumah sakit XD).
Sampai di pemberhentian bus dan taraaaaa! Melihat banyak sekali kerlap-kerlip lampu ajeb-ajeb. Hmmm, kayak gini toh namanya kasino. Buat saya sih lampunya aja yang bagus, kalau buat masuk dan lihat lokasi di dalamnya, nggak tertarik sama sekali. 😂
Puas berfoto, kami memutuskan untuk kembali ke penginapan karena lapar. Siap-siap juga karena besok harus bangun pagi biar bisa ke semua tujuan wisata yang sudah direncanakan, checkout tepat waktu lalu meneruskan perjalanan ke Hongkong. Dari Grand Lisboa, kami memutuskan untuk berjalan kaki menuju penginapan sekalian melihat-lihat toko yang berjejer sepanjang jalan. Hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai penginapan. Nggak kerasa capek karena pas malam hari dan memang sekalian jalan-jalan.
Pagi harinya kami sudah packing supaya saat checkout tinggal ambil barang saja. Tujuan pertama, Macau Tower! Niatnya cuma pengen foto-foto aja, nggak sampai masuk dan menikmati di dalamnya atau bahkan Bungee Jumping. Kami datang sekitar pukul 08.00 sedangkan kalau mau masuk, buka masih pukul 10.00. Lokasi ini bisa dijangkau menggunakan bus. Cari aja rute terdekat dari penginapan yang bisa menuju Macau Tower.
Biar bisa foto bagus dengan tower, otomatis harus jalan menjauh dari tower dong ya. Kami menemukan tanah lapang di sekitar tower yang menghadap ke laut. Karena sepi dan luas, asyik banget dipake foto-foto. Mumpung masih pagi juga matahari nggak terik-terik amat.
Setelah Macau Tower, kami menuju ke The Venetian. Kenapa venetian? Maunya sih naik gondolanya. 😂 Meski belum pernah ke Venice, nyoba kw nya boleh dong. Kirain kalau masuk The Venetian bakal diperiksa macem-macem kaya kalo mau masuk hotel bintang lima di Indonesia, taunya nggak tuh. Lempeng-lempeng aja. Setelah masuk, tinggal ikutin petunjuk untuk menuju mall nya.
Another shocking experience, ada duty free dong di dalemnya. Udah kaya airport. 😂 Sedih ternyata gondola baru beroperasi agak siang. Jadi kami cuma keliling mall dengan arsitekturnya yang kece. Udah berasa di Eropa, dengan langit-langit yang dibikin kaya langit beneran. Semakin siang makin banyak turis yang dateng jadi gak pewe buat foto-foto. Hihihi.
Kenapa kok akhirnya gajadi naik gondola? Karena kami masih mau ke Giant Panda Pavillion. Kalo kesiangan, nanti telat checkout dan nambah biaya lagi kan gak lucu. Sedangkan standart checkout pukul 12.00 siang. Toleransi biasanya 15 menit sampai setengah jam. Di peta kami, Giant Panda Pavillion lokasinya hampir ujung selatan Macau. Masih nggak tau berapa menit yang dibutuhkan kesana dan nggak pengen gambling dengan waktu. Karena menurut kami, melihat panda itu wajib banget! Mumpung bisa dan murah. Kapan lagi coba?
Ternyata oh ternyata. Dari The Venetian mungkin cuma butuh sekitar 15 menit aja. Lokasinya juga gampang banget ditemukan. Biaya masuk cuman 10 MOP atau 17.000 rupiah. Saat beli tiket, kita dikasi tiket per jam. Jadi melihat panda dikasi waktu. Kalau pas belum waktunya masuk ya ga bakal boleh masuk. Kalau pas waktunya istirahat ya harus nunggu jamnya sampai boleh masuk. Alhamdulillaah pas kesana pas langsung boleh masuk jadi langsung bisa lihat panda! Kyaaaaa. Saat itu juga nggak rame-rame amat. Bisa puas banget lihat pandanya. Dari makan, jalan-jalan, tidur. Ya kerjaan mereka cuma itu aja sih emang hahahahaha. Sebenarnya disitu juga ada hewan-hewan lain tapi kami gak tertarik. Cuma tertarik lihat pandanya. Pas disana ada dua ekor panda lucu ginuk-ginuk. Sayangnya cuma bisa lihat lewat kaca. Nggak boleh dipegang-pegang hihihi.
Alhamdulillaah, akhirnya kesampaian juga lihat panda. Puas menikmati panda, kami segera kembali ke penginapan. Sampai penginapan butuh sekitar 40 menit. Agak telat checkout 10 menitan sih, tapi syukurlah nggak kena charge. Keluar penginapan, perut krucuk-krucuk minta diisi. Iya lah nggak sarapan. 😂😂😂 Depan penginapan ada toko kue yang baunya Masya Allah menggoda sekali. Toko kue itu juga banyak kami temui cabangnya di sepanjang jalan. Lihat harga Portuguese Egg Tart kok murah. 9 MOP dapet dua buah kayaknya. Akhirnya beli dua dan rasanya kayak surga dunia. Pas lagi laper banget dan baru pertama kali ngerasain kue itu. Jadi kalau ke Macau wajib banget menikmati itu kue!!!
Saking enaknya, punya suami udah ludes segera setelah beli. Punya saya masih di eman-eman. Dinikmati sembari menyeberang kapal ferry ke Hongkong dan melihat Macau Brigde dari kapal. Uhuy!
Thank you so much Macau! 🙂